Sabtu, 12 April 2014

Cara Kerja Idling Stop System (ISS) pada honda vario 125

Idling Stop System Vario 125 CBS ISS


Idling Stop System(ISS)merupakan teknologi otomotif yang berfungsi mematikan mesin secara otomatis ketika kita berhenti singkat lebih dari 3 detik. Fitur baru ini ditambahkan pada Vario 125 CBS ISS sebagai salah satu cara untuk mengurangi konsumsi bahan bakar bagi pengendara sepeda motor.
Beberapa syarat agar Idling stop system ini dapat bekerja, yaitu:
1.Posisi Idling stop switch berada dalam posisi Idle Stop agar kita bisa mengatur apakah ISS dipergunakan atau tidak.

2.Suhu pendinginan mesin harus berada di atas 60 oC agar saat kita memanaskan mesin,mesin tidak mati.
3.Sepeda motor minimal telah berjalan dengan kecepatan 10 km/jam
4.Throttle dalam kondisi tertutup penuh
5.Sepeda Motor berhenti setidaknya 3 detik

Berikut adalah cara kerjanya.

Dalam ISS yang sangat berperan utama dalam system ini adalah ECM dimana system akan mengatur kerja mesin terutama yang berhubungan dengan Idling Stop. Jika posisi Idling Stop Switch berada dalam posisi Idling Stop maka lampu hijau dengan huruf “A” akan menyala sebagai indikator bahwa Idling Stop sedang dalam keadaan standby.





Kemudian jika kita menjalankan sepeda motor maka sensor-sensor yang ada akan bekerja dan memberi tahu ECM untuk mengaktifkan Fitur Idling Stop dengan syarat-syarat yang telah ditulis di atas, yaitu temperatur Sensor (ECT Sensor), Sensor Kecepatan (V Sensor), dan Throttle Position Sensor (TP Sensor). Apabila syarat-syaratnya sudah terpenuhi, yaitu kecepatan lebih dari 10 km/jam, suhu lebih dari 60 oC dan Throttle dalam
posisi terbuka, maka ECM yang menerima sinyal dari sensor-sensor yang ada akan mengaktifkan idling stop system.Jika Idling Stop sudah aktif , maka apabila kita berhenti dengan waktu minimal 3 detik, maka ECM akan memerintahkan mesin untuk berhenti bekerja dan saat mesin mati ini Lampu Indikator akan berkedip sebagai tanda bahwa Idling Stop sedang aktif dan digunakan. Kemudian saat throttle kembali kita buka, Sensor TP (Throttle Position) akan memberikan sinyal ke ECM untuk memerintahkan altenator yang dalam vario 125 juga berfungsi sebagai motor starter untuk kembali menghidupkan mesin sehingga kita tidak perlu menekan tombol starter kembali ketika akan melaju.
Demikian cara kerja singkat dari teknologi baru honda vario 125 ISS. Semoga bermanfaat untuk menambah pengetahuan anda

Jumat, 11 April 2014

Tips buat motor matic lebih irit



Motor matic memang relatif lebih boros jika dibandingkan dengan motor bebek. Pemborosan bensin tersebut dikarenakan oleh jumlah gear yang memang lebih banyak daripada motor bebek.
Motor bebek yang memiliki persneling dapat mengatur laju RPM (Rotasi Per Menit) dan memungkinkannya untuk menghemat bahan bakar. Berbeda dengan motor matic yang tidak memiliki persneling sehingga akan sulit untuk menghemat baban bakar melalui pergantian gear tersebut.
Namun jangan khawatir, pemborosan bahan bakar oleh motor matic sebenarnya masih dapat diminimalisir. Salah satunya adalah dengan membersihkan karburator secara rutin. Komponen yang bertanggung jawab atas udara yang masuk pada ruang bakar ini akan ikut mengatur boros tidaknya motor matic Anda.
Selain itu, mengendarai motor dengan kecepatan stabil juga akan membantu penghematan bahan bakar. Jika sering memainkan gas alias main kebut dan rem, jelas bahan bakar akan lebih cepat habis. Karena bensin yang dibutuhkan saat menarik gas dengan kencang untuk akselerasi (ngebut) lebih besar.
Pilihlah oli yang cocok dengan mesin motor Anda. Pergesekan mesin yang tinggi gara-gara oli yang tidak cocok akan membuat mesin panas dan gas lebih berat. Kalau hal tersebut terjadi, tentu bahan bakar juga akan semakin boros.

Kelebihan Mesin DOHC Pada CB150R

MESIN DOHC


Mungkin kita sering banget dengerin kata-kata ”DOHC” atau saudaranya yang disebut ”SOHC”. Tapi apa iya kita ngerti perbedaan SOHC dan DOHC? Kenapa banyak orang yang bilang DOHC lebih canggih dan keren ketimbang SOHC? Tenang brosist, Welohehonda.com coba menjelaskan secara simpel teknologi yang kini diusung Honda CB150R Streetfire itu. DOHC adalah singkatan dari Double Overhead Camshaft atau ”kem” yang punya over head ganda. Gampangnya, dalam satu piston ada dua pasang over head sehingga mesin mempunyai empat klep, dimana dua klep mengatur masukan bahan bakar dan dua klep lainnya mengatur keluaran gas buang. Mesin jenis ini juga menggunakan dua noken as yang nangkring pada kepala silinder.
Kelebihan Mesin DOHC
Dengan jumlah klep dua kali lebih banyak, tenaga yang dihasilkan otomatis lebih besar, karena pengaturan penyaluran bahan bakar ke mesin dan penyaluran gas buang ke knalpot lebih akurat. Kebanyakan DOHC juga mendatangkan kitiran mesin (RPM) lebih tinggi. Letak klep yang lebih baik mengoptimalkan set up yang memaksimalkan pula performa mesin.
Kekurangan Mesin DOHC
Meski begitu, kekurangannya tetap ada brosist. Harga pembuatan dan perbaikan mesin DOHC lebih mahal. Suku cadang lebih banyak bisa jadi masalah lain, apalagi tidak semua mekanik di Indonesia bisa dengan baik menyetel ulang klep mesin DOHC. Untungnya, mesin jenis ini tidak perlu terlalu sering disetel ulang klepnya.
Kelemahan lainnya, lebih boros bahan bakar, karena kebutuhan mesin akan bahan bakar juga lebih banyak. Disamping itu bobot mesin DOHC juga lebih berat.
Sementara mesin Single Over Head Camshaft disingkat SOHC hanya punya sepasang over head. Dengan kata lain mesin ini memiliki dua klep, satu untuk mengatur masukan bahan bakar dan satu lagi untuk mengatur keluaran gas buang. Dan hanya memiliki satu noken as.
Singkatnya, SOHC bertorsi lebih baik pada putaran rendah karena lebih ringan (memutar mesin) dan sebaliknya DOHC menghasilkan torsi lebih rendah karena lebih berat. Namun pada pada kecepatan tinggi, torsi mesin DOHC akan lebih baik. Itulah untung-ruginya. Bila jumlah klepnya sama, SOHC memiliki low-end torque lebih baik sementara DOHC memiliki top-end power lebih tinggi.
So, pilih mana? Yang jelas semua ada untung-ruginya. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan teknologi sesuai kebutuhan.
Source : welovehonda.com